Allah berfirman, “Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dan
permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali dan itu
lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Mahatinggi di langit
dan di bumi. Dialah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”(QS Ar-Rum: 27)
Ayat ini menegaskan bahwa hanya Allahlah Pencipta alam raya ini
dengan kehendak-Nya yang mutlak. Seorang peneliti yang merenungkan semua
ciptaan Khalik akan menemukan banyak bukti untuk mematahkan klaim dan
kebohongan orang kafir dan musyrik, baik mengenai kehidupan yang terjadi
secara kebetulan, mengenai kemampuan alam untuk memilih dan menjalankan
hukum, gerakan dan kehidupannya mengenai evolusi makhluk yang berakibat
meningkatnya hewan dan benda mati, maupun menurunnya manusia dari asal
yang sama dengan kera. Semua itu hanya klaim filosofis yang tidak ada
kaitannya dengan sains, bahkan logika ilmu sendiri menolak klaim
tersebut dan menyingkap adanya tujuan di baliknya, yaitu pemalsuan
kekafiran.
Jika meneliti tubuh manusia, kita akan menemukan banyak kesesuaian
yang menakjubkan bahwa manusia tidak tercipta secara kebetulan atau
tercipta secara evolusi dari benda mati dan hewan melalui proses alam,
tetapi merupakan ciptaan sebuah kekuatan mahabesar yang memiliki
kekuatan mutlak untuk mengatur dan merencanakannya. Kekuatan itu adalah
kekuatan kehendak Tuhan yang menekankan pentingnya tujuan di balik
penciptaan semua makhluk. Hal ini sesuai firman Allah:
Maka apakah kalian mengira bahwa Kami menjadikan kalian sia-sia
dan kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami lagi? (QS Al-Mu’minun:
115)
Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi dan apa yang di
antara keduanya sia-sia. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan
dengan sebenarnya, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS
Ad-Dukhan: 38-39)
Di antara contoh kesesuaian dan sistem tubuh manusia yang mengandung mukjizat itu adalah sebagai berikut.
- Sel-sel tubuh terus melakukan pembelahan diri untuk pertumbuhan
tubuh atau mengganti sel-sel yang mati atau rusak. Sedangkan, sel-sel
saraf tidak membelah diri sebab dapat menghilangkan memori dalam sel-sel
saraf di dalam otak.
- Otot rahim pada perempuan merupakan otot manusia yang paling kuat
untuk mendorong janin ketika Allah telah mengijinkannya keluar dari
perut ibunya. Otot terkuat setelah otot rahim adalah otot jantung yang
memang harus kuat agar tahan bekerja siang malam memompa darah secara
terus menerus ke saluran pembuluh darah dalam jangka waktu―dapat
mencapai―lebih dari 100 tahun.
- Ketika terjadi luka pada tubuh, darah mengalir dari pembuluh darah
yang terluka, kemudian membeku di tempat luka untuk menghentikan
pendarahan. Kalau tidak terjadi pembekuan, akan terus terjadi pendarahan
bahkan sampai manusia kehabisan darah hingga mati.
- Sistem pertahanan tubuh manusia, yang terbagi ke dalam dua
mekanisme, yaitu respon nonspesifik dan spesifik. Respon nonspesifik
meliputi pertahanan fisik dan kimia terhadap agen infeksi dan tidak
dipengaruhi oleh infeksi sebelumnya. Sedangkan, respon spesifik meliputi
sel-sel yang mempunyai fungsi khusus dan substansi kimia (antibodi)
yang dapat bereaksi terhadap agen infeksi tertentu. Artinya, respon ini
akan mempunyai memori sehingga ketika agen infeksi yang sama kembali
menyerang maka respon spesifik akan bereaksi lebih keras terhadap agen
tersebut. Selain itu, respon nonspesifik juga mempunyai dua macam
lapisan pertahanan. Lapis pertama, terdiri dari: kulit; membran mukosa
dalam pernapasan yang dapat menangkap bakteri; sekresi alami berupa air
liur dan air mata yang mengandung lisozim yang dapat menyebabkan sel
bakteri lisis; ada juga bakteri alami yang berfungsi sebagai pertahanan
tubuh seperti misalnya di kulit, pencernaan dan saluran kelamin wanita.
Pertahanan lapis kedua akan befungsi ketika pertahanan pertama gagal
melakukan tugasnya. Pertahanan kedua ini meliputi: fagosit dan sel
pembunuh alami yang berupa sel darah putih yang berkemampuan menelan dan
menghancurkan mikrob, juga berfungsi melawan sel tubuh yang terlanjur
terinfeksi oleh mikrob; protein komplemen yang berfungsi sebagai
pendukung aktifnya fagosit sehingga dapat dengan mudah mengenali mikrob;
interferon yang beraksi dengan sel-sel yang belum terinfeksi agar
terjadi kekebalan; sitokinin yang berfungsi sebagai pembawa pesan
antarsel yang membentuk sistem kekebalan; inflamasi yang berfungsi
menyuplai darah di sekitar luka meningkat dengan ditandai memerahnya
luka. Respon spesifik merupakan sistem pertahanan layaknya lapis ketiga
setelah lapis kedua juga tidak dapat membendung serangan bakteri
patogen. Respon spesifik bekerja melibatkan sistem imun sehingga
memperoleh kekebalan. Respon spesifik memerlukan sel darah putih yang
disebut limfosit yang dapat mengenal dan mengingat bakteri yang pernah
menyerang, sehingga ketika bakteri yang sama kembali menyerang limfosit
akan beraksi lebih agresif dan lebih keras terhadap bakteri tersebut.
Begitulah, sistem pertahanan tubuh manusia yang begitu canggih layaknya
sistem pertahanan negara yang sangat sistematis, kompleks, dan
fungsional. Mahabesar Allah yang menciptakan manusia sebagai makhluk
terbaik, dengan tidak heran Allah menciptakan sistem pertahanan tubuh
yang sangat canggih dalam rangka mencegah penyakit yang masuk ke tubuh
kita. Bahkan manusia memiliki sistem pertahanan di dalam negara
merupakan suatu hikmah dan manfaat dari apa yang tercipta pada individu
manusia itu sendiri.
- Pencernaan manusia mirip dengan sebuah pabrik kimia yang diciptakan
oleh Allah untuk dapat bekerja secara otomatis dan memproduksi
bahan-bahan kimia dalam jumlah besar dari yang dicipta di laboratorium,
apapun yang diciptakan manusia. Pencernaan secara otomatis akan mengurai
bermacam-macam makanan yang dikonsumsi manusia, lalu menyiapkannya
kembali, menangani sekresinya, pembagiannya dan pengeluarannya secara
terus menerus dan teratur ke seluruh sel sesuai keperluan dan
spesifikasi masin-masing sel, antara lain untuk membentuk tulang, kuku,
rambut, daging, gigi, dan jaringan.
- Telinga manusia merupakan organ yang sangat kompleks dan sensitif.
Organ ini mengurai gelombang bunyi dan menyampaikannya ke otak dalam
bentuk aliran listrik yang mengalir dalam saraf pendengaran. Dengan
demikian, manusia dapat merasakan dan mendengar bunyi itu. Allah
menciptakan telinga manusia dengan keterbatasan merespons getaran
tertentu yang beerkisar antara 20 sampai 2.000 getaran per detik. Hal
itu dimaksudkan agar manusia merasa nikmat dan tenang karena tidak
mendengar getaran yang lebih kecil atau lebih besar dari itu. Seandainya
telinga mampu merespons semua getaran bunyi, ia akan hidup dalam
kebisingan.
Apa yang terjadi pada sel, otot, darah, pencernaan, dan telinga―pada
contoh di atas―juga terjadi pada mata, lidah, hidung, mulut tenggorokan,
dan jutaan sistem tubuh manusia. Bukan hanya itu, bahkan berlaku pula
pada sistem tubuh hewan dan tumbuhan. Padahal, tidak semua hewan juga
tidak semua tumbuhan memiliki sistem tubuh yang sama. Bahkan
mereka―selain manusia―mempunyai macam yang begitu kompleks, ada yang
besar maupun yang kecil bahkan sangat kecil sehingga tak dapat dilihat
mata telanjang. Semua makhluk itu hidup, bernafas, bergerak,
beraktivitas, layaknya manusia atau bahkan mempunyai fungsi lebih
canggih daripada manusia. Semua itu menunjukkan bahwa semua makhluk
hidup sejak awal diciptakan dengan desain yang rapi, teliti, sistematis
dan tujuan yang jelas, bukan terjadi secara kebetulan maupun
kemungkinan.
Sumber :
Buku Dimensi Sains Al - Qur'an oleh Prof. Dr. Ahmad Fuad Pasya
http://mudzofar.wordpress.com/2010/07/23/ilmu-mematahkan-pendapat-orang-kafir/
0 komentar:
Posting Komentar